Konsumsi Susu Orang Indonesia Lebih Rendah dari Malaysia & Filipina

Tingkat konsumsi susu per kapita per tahun masyarakat Indonesia masih sangat minim. Bahkan dibandingkan dengan konsumsi susu negara tetangga, Indonesia masih tertinggal.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Rusman Heriawan mengatakan saat ini pola pikir masyarakat Indonesia masih menganggap susu itu sebagai barang yang mewah. Konsumsi susu masyarakat Indonesia hanya 11 liter/kapita/tahun.

"Bandingkan dengan Malaysia dan Filipina yang mencapai 22 liter/kapita/tahun, 2 kali lipatnya. Apalagi Eropa yang hampir mencapai 100 liter/kapita/tahun," ungkap Rusman saat acara temu wartawan di kantornya, Senin (28/5/12).

Rusman mengungkapkan dalam programnya mempromosikan dan mendorong masyarakat untuk lebih banyak mengkonsumsi susu, pemerintah mengalami kendala dengan tingkat produksi yang jauh di luar harapan.

"Ini dilematis, lebih menyedihkan lagi hanya 30% yang bisa dicukupi dari produksi dalam negeri, 70% lagi impor," lanjutnya.

Sapi di gunung salak akan diberinama Shukoi

Balai Embrio Ternak (BET) di Desa Cipeulang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, itu mendadak ramai sepekan terakhir. Tempat itu digunakan sebagai salah satu posko pencarian korban pesawat Sukhoi Superjet 100 yang menabrak tebing di Gunung Salak, Rabu 9 Mei 2012.

Pedoman Perizinan Usaha Peternakan

Berdasarkan Kepmentan No. 404/Kpts/OT.210/6/2002 tentang Pedoman Perizinan dan Pendaftaran Usaha Peternakan, antara lain menerangkan bahwa usaha peternakan ada 2 macam yaitu peternakan rakyat dan perusahaan peternakan.

1. Peternakan Rakyat adalah peternakan yang tidak diwajibkan memiliki ijin usaha namun harus memiliki Tanda Daftar Peternakan Rakyat yang kewenangannya ada di Kab/Kota atau silakan menghubungi Dinas yang membidangi fungsi peternakan di Kab./Kota. Skala usaha peternakan rakyat khusus unggas yaitu :