HARGA DAGING AYAM :: Peternak tuding merupakan permainan industri besar

Sekretaris DPP Pengusaha Peternak Unggas Indonesia (PPUI) Aswin Pulungan menuding industri sengaja menaikkan harga eceran ayam baru lahir (DOC) dan harga pakan ternak yang otomatis mendongkrak harga jual unggas terutama ayam ras.


“Ini berpengaruh terhadap peternak rakyat, karena sebagian besar peternak mengandalkan DOC dan pakan dari industri besar,” kata Aswin.

Dalam catatan PPUI, sejak beberapa pekan lalu, harga DOC naik dari Rp4.500 per ekor menjadi Rp4.700 per ekor. Begitupun dengan harga pakan ternak, yaitu dari Rp4.800 per kg menjadi Rp5.100 per kg. Akibatnya, harga jual ayam ras dari kandang rakyat naik sekitar Rp1.000 per kg dari Rp14.000 per kg menjadi Rp15.000 per kg.

Menurut Aswin jika kondisi ini terus berlanjut  peternak rakyat dan masyarakat yang dirugikan. “Harga ayam dan telur akan terus naik sampai Lebaran,” katanya. Aswin meminta pemerintah mengambil langkah agar kenaikan harga bisa terkendali.

Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat Koesmayadi Tatang Padmanagara mengatakan kenaikan yang terjadi saat ini masih dalam tahap wajar. “Ini bisa dimaklumi karena permintaan pasti banyak,” katanya pada bisnis (21/6).

Sejak tanggal 1-20 Juni lalu pihaknya melakukan pendataan dan mendapatkan fakta bahwa harga karkas ayam broiler terus naik begitupula DOC-nya.

Untuk DOC ayam broiler harga saat ini menurutnya saat ini berkisar dari Rp4.600-Rp5.000. “DOC sebelumnya sudah tinggi, tapi tidak setinggi hari ini,” katanya. Harga terkerek naik karena para pedagang berlomba-lomba menjual ayam sebelum memasuki bulan Ramadhan.(Sumber)