Pedagang Daging Ogah Jual Daging Impor

Salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Banjaran, Feri Setiawan (30), mengatakan sampai saat ini untuk pasokan daging di Pasar Banjaran masih dalam batas normal. Harganya pun sudah mulai mengalami penurunan. Sehingga, kata dia, tidak ada alasan untuk menjual daging sapi impor.

"Kami enggak mau ngambil risiko rugi, karena enggak ada jaminan halal. Karena bisa saja pemotongannya tidak sesuai syariat Islam. Kasihan warga kalau kita enggak jual daging halal," ujar Feri, Selasa (30/7).


Dan sejauh inipun, kata Feri, jarang sekali pembeli yang menanyakan daging impor. Meski harga lebih mahal, namun tetap memilih daging sapi lokal, ketimbang daging impor.

Meski demikian, Feri dan para pedagang lainnya mengakui adanya dampak positif dari adanya impor daging, yakni penurunan harga daging sapi lokal sekaligus suplainya pun menjadi lancar. Harga daging sapi pada H-9 Lebaran turun menjadi Rp90.000 dari sebelumnya Rp120.000 per kg. Namun harga tersebut masih bisa mengalami kenaikan mendekati hari Lebaran.

"Yah postifnya sih harga dan pasokan daging sapi lokal lancar dan turun. Sehingga, kami juga tenang jualannya," ujarnya.

Dikatakan Feri, saat ini setiap hari di kiosnya, memotong satu ekor sapi. Dan biasanya, jika telah mendekati hari Lebaran kebutuhan daging sapi akan terus meningkat. Tidak kurang dari 10 ekor sapi per hari. Diaa dan para pedagang lainnya berharap kondisi seperti ini terus stabil.

"Mudah-mudahan terus stabil. Enggak susah lagi seperti beberapa pekan lalu, harga naik dan barangnya langka. Dan sejauh ini pasokan sapi di sini berasal dari daerah Jawa,"